Beberapa
aliran filsafat diberi nama tergantung dari objeknya. Misalnya, filsafat dengan
objek benda-benda alam maka filsafatnya dinamakan filsafat alam. Filsafat juga
dapat diberi nama sesuai dengan tokohnya. Misalnya, filsafat Hegelianisme yaitu
filsafat dengan tokoh Hegel. Hegel adalah seorah tokoh filsafat yang mengatakan
bahwa semua yang mungkin ada itu memiliki sejarah. Maka filsafat sejarah itu
dinamakan sebagai filsafat Hegelianisme.
Ada pula
filsafat sifat, karena benda di dalam pikiran itu sifatnya adalah ideal maka
filsafatnya dinamakan dengan filsafat idealism. Ideal itu tetap, maka alirannya
bersesuaian dengan permenistik (tetap). Bilangan itu tetap, tidak berubah
karena di dalam pikiran. Namun ada bilangan yang di luar pikiran da meliputi
yang ada dan yang tidak ada (plural). Bilangan 5 itu plural, ada 5 yang besar,
5 yang kecil, 5 yang merah, 5 yang kuning dan sebagainya.
Filsafat yang
diberi nama sesuai dengan aktifitasnya bertanya dinamakan dialektisisme.
Socrates filsafatnya diperoleh dengan cara bertanya maka filsafatnya dinamakan
dialektisisme.
Nama-nama
filsafat yang lain misalnya :
·
Yang
benar satu disebut monoisme.
Yang
benar yang satu, tidak lain tidak bukan adalah Allah SWT.
·
Yang
benar yang banyak, ini menyangkut urusan dunia,
pikiran. Karena urusan dunia itu banyak, pikiran juga banyak, naka filsafatnya
dinamakan pluralism.
·
Yang
benar dua dinamakan dualism
Masyarakat kita cenderung dualisme, missal antara
baik dan buruk, benar dn salah, dsb.
·
Yang
benar diriku dinamakan subjektifisme
·
Yang
benar orang lain dinamakan objektifisme.
·
Yang
benar yang berkuasa dinamakan otoritarianisme.
·
Determinisme
artinya
menentukan.
·
Menentukan di sini dalam arti luas
seluas-luasnya dan dalam sedalam-dalamnya. Manusia yang memiliki hoby
menentukan disebut determinis, misalnya para politikus. Banyak sekali para
politikus yang determinis. Kegiatan melihat sesuatu itupun sudah termasuk
determinis, terlebih ketika memikirkan sesuatu. Otoriter juga termasuk ke dalam
determinis.
·
Determine sejalan dengan reduksi.
Reduksi
adalah memilih. Manusia memiliki kodrat dipilih dan terpilih. Contohnya,
manusia lahir dari rahim siapa, suda terpilih oleh Tuhan, manusia tidak bisa
memilih.
Sangat berbahaya kalau
determinisme menutupi sifat yang lain, yang laintak berdaya.
·
Sedangkan filsafat para dewa dinamakan Transendentalisme.
Yang
dinamakan sebagai dewa adalah orang yang dimensinya setingkat lebih tinggi dari
orang / objek lain yang ada di bawahnya. Misal, seorang guru adalah dewa bagi
murid-muridnya sehingga ilmunya transenden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar