Kita
sebagai manusia, khususnya sebagai calon guru, sering sekali salah dalam
memaknai tugas guru sesungguhnya. Hampir sebagian besar guru dan yang lain di
Indonesia menganggap tugas guru adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
siswa, memberikan pemahaman bahwa matematika itu penting dan sangat berguna.
Anggapan seperti itulah yang membuat dunia pendidikan Indonesia sungguh kacau
balau. Para guru sibuk memikirkan bagaimana
caranya memberikan pemahaman kepada siswa dan orang-orang di sekitarnya
bahwa matematika itu penting dan harus sungguh-sungguh dipelajari. Hal ini
dipandang sebagai hal yang benar-benar salah oleh Prof. Dr. Marsigit M.A.
Biarkanlah
siswa itu membangun pemahamannya, pengetahuannya sendiri. Guru bertugas
membantu siswa untuk membangun pengetahuannya tersebut, bukan guru yang
memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswanya seperti yang sekarang
banyak dilakukan oleh guru-guru di Indonesia. pengetahuan dan pemahaman akan
lebih bermakna dan membekas ketika seseorang membangunnya sendiri.
Bagaimana
seseorang membangun pengetahuannya sendiri?
Prof. Dr.
Marsigit, M.A. memberikan contoh ketika beliau membangun pengetahuannya tentang
SMPN 1 Balikpapan. Ketika beliau masih berada di Jogja, maka pemahaman beliau
tentang SMPN tersebut adalah nol. ketika sampai di Balikpapan, kemudian bertemu
dengan beberapa guru yang kemudian banyak bercerita tentang SMPN1 Baikpapan,
maka pemahaman beliau tentang sekolah tersebut mulai bertambah. Sampai di
sekolah, bertemu Kepala Sekolah, berbincang-bincang, maka bertambah terus
pemahaman beliau tentang sekolah tersebut. Untuk beliau, hal ini tidaklah cukup
untuk membangun pemahaman beliau tentang sekolah ini, hingga beliau harus
mengobservasi sendiri semua kelas agar beliau benar-benar memahami kondisi
pembelajaran di sekolah ini. setelah observasi, belia diibaratkan sebagai pohon
yang telah berbuah. pemahaman beliau sudah dapat menciptakan buah-buah pikiran
dan saran yang berguna untuk kemajuan SMPN 1 Balikpapan.
begitupula seharusnya dengan
pembelajaran matematika. Guru harusnya membantu siswa membangun pengetahuannya
sendiri. Dan ini membutuhkan proses yang tidak sebentar dan tak bisa instan,
begitu saja. Begitu pula dengan guru, harus terus belajar. Tidak ada kata
berhenti untuk belajar, sebelum benar-benar memang tak mampu lagi untuk
belajar.